Jumat, 14 Juni 2013

Karya Ilmiah


BAB I
PENGERTIAN KARYA ILMIYAH
I.    Karya Ilmiah
1.     Apakah Karya Tulis Ilmiah Itu ?
        Karya tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan , pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian , baik penelitian lapangan, tes laboratorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah. Pemikiran ilmiah adalah pemikiran yang logis dan empiris. Logis artinya masuk akal, sedangkan empiris adalah, dibahas secara mendalam, berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan ( dapat di buktikan)
Pemikiran ilmiah pada lingkup keilmuan, terdiri dari dari dua tingkatan yaitu, tingkat abstrak dan tingkat empiris. Pemikiran ilmiah tingkat abstark berkaitan dengan penalaran. Pada tingkatan ini, pemikirnya bebas tetapi sedikit terikat dengan waktu dan ruangan. Sedangkan pemikiran empiris berkaitan dengan pengamatan. Karena berkaitan dengan pengamatan, maka empiris  ini sangat terikat dengan waktu dan ruangan.
Dalam proses pemikiran ilmiah seseorang selalu memulai dengan apa yang disebut dengan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah merupakan gabungan dari dua pendekatan yaitu pendekatan induktif dan pendekatan deduktif . pemahaman terhadap pendekatan induktif dan deduktif ini perlu dilakukan secara bersama, karena hasil yang dicapai dari kedua pendekatan tersebut berbeda.
Pendekatan induktif adalah pengalaman atau pengamatan seseorang pada tingkat empiris, menghasilkan konsep, memodifikasi model hipotesis menjadi teori, dan bermuara di tingkat abstrak.  Pendekatan deduktif  merupakan titik tolak penalaran serta perenungan di tingkat abstrak, yang menghasilkan pengukuran konsep serta pengujian hipotesis.  
Dengan demikian, penulisan karya ilmiah, hanya bisa dilakukan sesudah timbul suatu masalah, yang kemudian dibahas (dijawab) melalui kegiatan penelitian. Karena berdasarkan hasil penelitian, maka pada akhir penulisan karya ilmiah, selalu dikemukakan suatu kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan dimaksudkan sebagai pemikiran terakhir dari proses telaah melalui penelitian, sedangkan rekomendasi diperuntukkan bagi langkah selanjutnya dalam menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkan.
2.         Ciri2 karya tulis ilmiah

Karya tulis ilmiah berbeda dengan karya tulis jurnalistik. Karya tulis ilmiah juga berbeda dengan karya tulis prosa fiksi. Perbedaan itu terlihat pada hal-hal berkut.
  • Apabila karya tulis jurnalistik mendeskripsikan objek atau menceritakan peristiwa sebagai tujuan utama penulisan, karya tulis ilmiah mendeskripsikan objek atau menceritakan peristiwa sebagai bukti yang mendasari penyimpulan sebuah teori. Oleh karena itu, tugas jurnalis adalah “memfoto” fenomena apa adanya, tanpa diikuti komentar atau analisis teori. Sebaliknya, tugas ilmuwan atau akademisi adalah menganalisis fenomena berdasarkan teori tertentu.
  • Apabila karya tulis prosa fiksi menonjolkan ekspresi emosi atau perasaan, karya tulis ilmiah menonjolkan ekspresi akal pikiran. Oleh karena itu, pengarang prosa fiksi bebas mengekspresikan imajinasinya yang subjektif. Sebaliknya, penulis karya ilmiah bebas mengekspresikan analisis logis yang objektif.
Apa pun jenis karya ilmiah yang ditulis oleh ilmuwan atau akademisi – sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya – harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
  • Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga, setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek kebenaran dan keabsahanya.
  • Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
  • Sistematis. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
  • Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
  • Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan. 

 Syarat menulis karya ilmiah
1. motivasi dan displin yang tinggi
2. kemampuan mengolah data
3. kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis)
4. kemampuan berbahasa
Sifat karya ilmiah
formal harus memenuhi syarat:
1. lugas dan tidak emosional
mempunyai satu arti, sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis
disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif
satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. Efisien hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah
5. ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

3.   Kegunaan Karya Ilmiah
Sebenarnya kegunaan penulisan karya ilmiah bukan hanya sekedar untuk mendapatkan gelar atau mendapatkan kredit point untuk kenaikan jabatan, tetapi tujuan utama dibuatnya karya tulis ilmiah adalah untuk mendokumentasikan hasil-hasil penelitian yang berhasil mendapatkan dan membuktikan kebenaran ilmiah. Mungkin yang tidak sama adalah gradasi kebenaran ilmiah yang inggin atau berhasil dicapai oleh seseorang. Bagi seseorang peneliti prefesional, keuntungan yang paling besar dan berharga dari semua karyanya adalah jika ia menemukan kebenaran ilmiah yang kemudian dibukukan.
Penemuan kebenaran ilmiah yang kemudian dibukukan dalam karya tulis ilmiah itu bertujuan untuk :
a.  Pengakuan scientifik objective untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, dengan pemaparan teori-teori baru yang sahih serta terandalkan.
b. pengakuan practicial objective guna membantu pemecahan problema praktisi yang mendesak.
4.   Judul Karya Ilmiah
       Judul dalam suatu karya ilmiah adalah ciri atau identitas yang menjiwai seluruh karya tulis ilmiah. Judul pada hakikatnya merupakan gambaran konseptual dari kerangka kerja suatu karya tulis ilmiah. Itu sebabnya, dalam penulisan karya tulis ilmiah tidak bisa memaparkan begitu saja dari apa yang bisa di tulis, tetapi harus runtut mengikuti kerangka kerja ( frame work ) dari konsep yang akan dipaparkan.
     Judul merupakan kalimat yang terdiri dari kata-kata yang jelas, tidak kabur, singkat, tidak bertele-tele. Pemilihan kata-kata untuk judul sebaiknya saling terkait atau runtut, mengunakan kalimat yang tidak puitis sampai sensaional. Menurut Sutrisno Hadi _(1980), judul mempunyai dua fungsi pokok dalam penulisan karya ilmiah. Bagi pembaca, judul menujukkan hakikat dari objek penelitian yang dilakukan sebelumnya. Sedangkan bagi penulisnya, judul merupakan patokan dalam menyusun tulisannya.
             Pemilihan judul karya tulis ilmiah, harus mencerminkan isi karya tulis ilmiah yang akan dibuat. Judul karya tulis ilmiah yang bagus adalah yang dapat mengambarkan tentang apa yang akan dikupas dengan penelitianya. Usahakan dengan hanya membaca judul saja, orang atau masyarakat sudah mengerti topik apa sesungguhnya, yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah tersebut.  
5.   Jenis Karya Ilmiah
Pada prinsipnya semua karya tulis ilmiah itu sama yaitu hasil dari suatu kegiataan ilmiah. Yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang pendeknya karya tulis ilmiah tersebut. Untuk membedakan jenis atau macam karya tulis ilmiah dipakai beberapa sebutan, seperti laporan praktikum, naskah berkala, laporan hasil studi lapangan, textbook, hand out, paper, pra skripsi, skiripsi, thesis, dan disertasi. Penentuan jenis atau macam karya ilmiah biasanya disesuaikan dengan keperuntukan karya ilmiah tersebut. Secara garis besar, karya ilmiah diklasifikasikan menjadi dua, yaitu karya ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.
A.   Karya Ilmiah Pendidikan
a.   Karya ilmiah pendidikan digunakan sebagai tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai persyaratan mencapai gelarpendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari :
1.   Paper (Karya Tulis)
   Paper atau lebih populer disebut dengan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah, yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya. Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari mata kuliah atau ceramah yang diajarkan.
2.   Pra Skripsi         
Pra skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana muda. Karya tulis ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenjang akademi atau setingkat diploma 3 ( D-3 ). Materi tulisannya sudah mengunakan kaidah ilmiah, yaitu berdasarkan hasil penelitian atau survey.         
3.   Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang diperuntukan sebagai persyaratan mahasiswa mendapatkan gelar sarjana ( S1 ). Istilah skripsi berasal dari kalimat deskripsi ( descprition ), yang berarti memberikan gambaran tentang suatu masalah yang dibahas dengan memaparkan data serta pustaka, untuk menghasilkan kesimpulan. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur peemikiran ilmiah yaitu logis dan empiris. Logis ( masuk akal), sedangkan empiris ( mendalam ).
Logis dan empiris artinya, pembahasannya harus masuk akal dan mendalam, dengan pembuktian berupa data yang diperoleh dari penelitian lapangan.


4.   Thesis
Thesis adalah suatu karya ilmiah pendidikan yang diperuntukkannya sebagai salah satu persyaratan bagi mahasiswa pascasarjana untuk mendapatkan gelar magister (S2). Sebenarnya, secara teoritis pembuataan skripsi sama dengan thesis, yaitu bersumber pada data dan pustaka. Data diperoleh dari lapangan berupa hasil penelitian, sedangkan pustaka didapat dari literatur di perpustakaan.
Istilah thesis berasal dari kalimat sinthesa ( sinthation ). Kalau skripsi bertujuan mendeskripsikan  ilmu, maka thesis bertujuan mensinthesakan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi, guna memperluas khazanah ilmu yang didapatkan dari bangku kuliah. Perluasan khazanah itu terutama berupa temuan-temuan baru hasil dari suatu penelitian. Itu sebabnya penulisan skripsi dan thesis harus berdasarkan hasil penelitian ilmiah, karna bertujuan memperluasa khazanah ilmu.
5.   Disertasi
Disertasi ( dissertation ) adalah suatu karya tulis ilmiah yang mempunyai sumber utama berupa penyelidikan laboratorium, atau penelitian lapangan. Jadi disertasi harus menghasilkan temuan baru, baik dari ilmu sosial ataupun ilmu eksakta. Dikalangan perguruan tinggi, karya ilmu tulis disertasi merupakan tugas akhir yang dibebankan kepada seorang mahasiswa dari perguruan tingginya, untuk meraih gelar doktor. Itu sebabnya ada istilah seorang yang  bergelar doktor, harus menemukan sesuatu yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan.
Temuan-temuan baru atau teori baru yang dihasilkan oleh suatu disertasi dapat berasal dari disiplin ilmu atau spesialisasidari penulisnya sendiri atau berasal dari disiplin ilmu lainya yang dapat menunjang atau membenarkan dalil atau teori baru yang diungkapkanya. Itu sebabnya penulisan disertasi membutuhkan waktu yang panjang, karena harus dapat menemukan dalil dan teori baru.

B.  Karya ilmiah penelitian
a.   Makalah Seminar
1.   Naskah Sumber
Naskah seminar adalah karya ilmiah berisi uraian dari topik yang membahas suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Naskah ini berdasarkan hasil penelitian atau pemikiran murni dari penulisnya dalam membahasa atau memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.
b.   Laporan Hasil Penelitian
Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang tata cara penulisanya dilakukan relatif singkat. Biasanya laporan ini dilakukan oleh para penulis pemula, dimana materinya berasal dari kegiatan-kegiatan percobaan, observasi, pelaksanaan kerja, dan sebagainya. Contoh : Laporan Praktikum Biologi, Laporan Observasi Lapangan Tentang Kemacetan Lalu Lintas, Dan seterusnya. Laporan seperti ini bisa dikelompokan sebagai karya tulis ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.
c.   Jurnal Penelitian
jurnal penelitian adalah buku yang berisi karya ilmiah yang terdiri dari hasil penelitian atau resensi buku. Penerbitan jurnal penelitian ini harus teratur (kontinyu) dan mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional berupa ISSN (international standard serial number).
Pemuatan naskah hasil penelitian dalam jurnal penelitian ini tidak sama dengan laporan hasil penelitian. Pemuatan hasil penelitian dalam buku jurnal penelitian ini lebih dipadatkan sehingga lebih efesien. Namun demikian dalam penulisannya tetap mengunakan prinsip-prinsip pemikiran ilmiah. Hanya saja tidak perlu diberi lampiran, dan kata pengantar. Kata pengantar bisa diganti dengan abstaraksi, sedangkan bagian belakang hasil penelitian diberi daftar pustaka.
langsung dengan pembaca atau masyarakat yang heterogen sifatnya. Daya kritis, penalaran, dan pendidikan pembacanya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kondisi masyarakat yang demikian itu membuka peluang timbulnya distrosi apresiasi dan asumsi, terhadap suatu penelitian artikel. Karya tulis ilmiah ditulis dan disajikan untuk masyarakat ilmiah. Karena itu pemaparannya harus memenuhi standar akademik dan keilmuan.

Bab III
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
II.  Karya Ilmiah
1.      Persyaratan Menulis
Sebelum menulis karya tulis ilmiah, terlebih dahulu pahami teori-teori ilmiah, konsep ilmiah, prosedur penelitian ilmiah dan berpikir secara ilmiah. Jangan sampai tulisan karya ilmiah tidak sesuai dengan alur pemikiran ilmiah, karena untuk memahami karya tulis ilmiah, antara penulis dan pembaca harus mempunyai kesamaan kerangka pemikiran. Tulislah dengan jujur semua data apa adanya. Jangan menambah dengan data lain yang dirasakan tidak perlu. Jika tidak ada ketidakjelasan data, atau materi yang disangsikan kebenarannya, penulisan karya ilmiah harus meminta penjelasan atau mencari kebenaran dari kegiatan ilmiah tersebut.

2.      Sistematika Penulisan
Sampai sekarang format penyajian karya ilmiah belum ada yang baku. Format karya ilmiah standar LIPI (lembaga ilmu pengetahuan Indonesia) dengan penulisan skripsi, thesis ataupun disertasi pada perguruan tinggi tidak sama. Meski beda dalam format penulisannya, penyajian atau pemapaparan suatu karya ilmiah antara LIPI dan perguruan tinggi tetap sama, yaitu logis dan empiris. Logis artinya masuk akal, sedangkan empiris artinya dibahas secara mendalam berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan.


BAB I PENDAHULUAN

3.        Latar Belakang Masalah
Berisi uraian secara singkat, jelas dan logis dari suatu kegiatan ilmiah, untuk menjelaskan alasan-alasan teoritik secara factual, mengapa permasalahan tersebut perlu dijawab melalui kegiatan penelitian.

4.            Rumusan Masalah
Adalah pertayaan kritis atau argumentasi yang fleksibel yang diambil dari intinya dari pertanyaan atau statement umum dari masalah penelitian, sebagaimana tercantum dalam latar belakang masalah.
  
5.         Tujuan Penelitian
Adalah uraian ringkas serta jelas tentang tujuan apa yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut.


6.         Manfaat Penelitian
Uraian tentang manfaat penelitian baik secara teoritis maupun praktis, yang benar-benar dapat disumbangkan dari hasil penelitian ini.



BAB II KERANGKA TEORI
Bab ini menguraikan hubungan teori yang diterapkan dalam penelitian. Teori tersebut berupa:
1.      Landasan Teori
Teori adalah seperangkat konstruk atau konsep, batasan dan proposisi yang dapat menyajikan suatu pandangan sistematis, tentang fenomena dalam penelitian dengan merinci hubungan-hubungan antar variable, yang bertujuan menjelaskan serta mempredikasikan fenomena tersebut. (kerlinger, 1990)
2.      Hipotesis Penelitian (tentative)
Hipotesis adalah kesimpulan sementara kerangka pemikiran dari seorang peneliti.

BAB III METODE PENELITIAN
1.      Jenis Penelitian
Uraian tentang jenis penelitian yang digunakan Menurut Amirul Amin, ada beberapa jenis penelitian antara lain:
a.       Ditinjau dari tujuan dasarnya
b.      Ditinjau dari tempat pelaksanaan penelitian
c.       Ditinjau dari tujuan umumnya
d.      Ditinjau dari sifat-sifat masalahnya
e.       Ditinjau dari ruang lingkup pengujiannya
2.      Definisi Konsep & Operasionalisasi Variabel


Yang dimaksud dengan definisi konsep atau orang sering menyebut dengan operasionalisasi konsep, adalah definisi/pengertian konseptual tentang variable penelitian. Sedangkan definisi operasional atau lebih dikenal dengan istilah operasionalisasi variable yang berisi penjelasan secara sistematika dan operasional tentang bagaimana mengukur variable penelitian.

3.      Populasi & Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah sebagian dari subjek penelitian (populasi) yang akan dijadikan penelitian.

4.      Jenis, Sumber dan teori Pengumpulan Data
Uraian secara lengkap dan jelas tentang jenis data yang digunakan dalam penelitian, serta bagaimana cara mengumpulkan data tersebut.

5.      Tehnik Analisis/Pengujian Hipotesis (tentative)
Penjelasan tentang bagaimana caranya pengolahan serta penganalisisan data penelitian yang dilakukan. Untuk pengujian hipotesis uraikan prosedur atau cara yang digunakan.





BAB IV PEMBAHASAN PENELITIAN
Bab IV isinya adalah pembahasan terhadap data yang diperoleh dalam penelitian. Isi bab IV ini antara lain:
1.      Gambaran Umum Objek Penelitian
Uraikan secara umum objek penelitian yang akan diteliti.

2.      Deskripsi Hasil Penelitian
Uraian atau pemapaparan hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan.

3.      Pengujian Hipotesis (tentative)
Sama dengan deskripsi hasil penelitian. Pengujian hipotesis adalah uraian atau pemaparan data yang diperoleh dari lapangan penelitian untuk mengujiapakah data yang didapat itu mendukung hipotesis yang ada atau tidak.











BAB V PENUTUP
Bab V adalah bab terakhir sebagai penutup dari penulisan karya ilmiah. Pada bab inilah dibuat kesimpulan dan saran.
1.      Kesimpulan
Laporan akhir dari suatu kegiatan penelitian.
2.      Saran
Berikan saran dari tiap kesimpulan yang didapat dari penelitian tersebut.
ix.  Daftar Pustaka
Masukan semua literature atau referensi dari buku perpustakaan, yang digunakan dalam pengolahan data untuk menjawab permsalahan penelitian.

x.   Lampiran-Lampiran
Adalah kumpulan data penunjang lainya yang dianggap perlu untuk mendukung pengolahan data.



DAFTAR PERPUSTAKAAN

BKKBN, Materi Khotbah Keluarga Sejahtera, Jakarta, 1993.

BKKBN, Opini, Pendapat Umum tentang Keluarga, BKKBN, Keluarga Sejahtera dan
                Kependudukan, BBKN, Jakarta, 1994/1995.

BKKBN, DKI Jakarta, Warta Dwi Program, Jakarta,, GKBN, Jakarta, 1994/1995.

KANTOR MENTERI NEGARA KEPENDUDUKAN/BKKBN, GERAKAN KB DAN KS
                NASIONAL, Bina Pengetahuan, Jakarta 1994/1995.

UNDANG-UNDANG NO. 10 Tahun 1992, tentang Perkembangan Kependudukan dan
                Pembangunan keluarga sejahtera, Menteri Negara dan Kependudukan/BKKBN Jakarta
                1993.

PERATURAN PEMERINTAH RINo. 21 Tahun 1994, Tentang Penyelenggaraan Pembangunan
               Keluarga Sejahtera, Jakarta BKKBN.

SOSIOLOGI, Kun Maryati, Juju Suryawati, ESIS, Jakarta 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar