BAB I
PENDAHULUAN
A.
Penjelasan Singkat tentang penulisan
sebuah karya ilmiyah
Dalam penulisan sebuah karya ilmiah, tidak pernah lepas dari penulisan
daftar pustaka. Daftar pustaka merupkan informasi mengenai sumber referensi
yang digunakan dalam penulisan sebuah karya ilmiah. Tujuan dari penulisan
sebuah Daftar pustaka antara lain :
- Sebagai bentuk penghargaan atas pikiran atau pendapat orang lain yang dikutip dalam karya ilmiah tersebut.
- Sebagai rujukan apabila pembaca karya ilmiah akan melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap hal-hal yang dikutip dalam karya ilmiah tersebut.
Secara umum, unsur-unsur yang dibutuhkan dalam
menulis suatu daftar pustaka antara lain :
- Nama Pengarang
- Tahun penerbitan
- Judul
- Penerbit
- Kota tempat terbit
- URL (apabila sumber referensi dikutip dari artikel di internet.
Apabila kita lihat dalam berbagai karya ilmiah,
terdapat beraneka ragam bentuk dan susunan daftar pustaka. Dalam dunia
internasionalpun telah banyak standar-standar penulisan daftar pustaka,
diantaranya model IEEE, LMA, Harvard, dan lain lain.
Di sini kita akan melihat salah satu contoh
penulisan daftar pustaka menggunakan Standard Harvard, contoh-contoh yang akan
diberikan masing-masing bentuk penulisan daftar pustaka yang bersumber
dari buku dan internet.
BAB II
PEMBAHASAN
1.Asal Mula
Menurut makalah tahun 1896 tentang bibliografi oleh Charles Sedgwick Minot dari Harvard Medical School,
asal mula dari sistem penulisan referensi Harvard adalah dari makalah karya
Edward Laurens Mark, Hersey profesor anatomi dan direktur laboratorium zoologi
di Harvard University, yang mungkin menyalinnya dari sistem katalog
yang digunakan pada saat itu sampai sekarang oleh perpustakaan Musium Zoologi
Komparatif Harvard. Di tahun 1881, Mark menulis makalah tentang kelahiran
embrio siput taman, yang menyertakan kutipan jenis penulis-tanggal dalam kurung
di halaman 194, contoh pertama dari referensi demikian (Mark 1881, p.194).
Sampai saat itu, menurut Eli Chernin yang menulis dalam British Medical
Journal, referensi muncul dalam gaya yang tidak konsisten dalam catatan
kaki, yang dirujuk dalam teks menggunakan beragam simbol pencetak, termasuk
tanda bintang dan tanda salib.
Chernin mencatat bahwa
suatu tulisan penghargaan (festschrift) di tahun 1903 didedikasikan pada Mark
oleh 140 mahasiswa, termasuk Theodore Roosevelt, mengkonfirmasikan bahwa penulisan referensi
sistem Harvard dimunculkan oleh Mark. Tulisan tersebut memberikan penghormatan
pada makalah Mark tahun 1881, tulisan yang “memperkenalkan pada zoologi kutipan
yang lengkap dan akurat serta metoda yang menyenangkan dan seragam untuk
penulisan referensi dari teks ke bibliografi.”
Menurut catatan editorial
dalam British Medical Journal tahun 1945, anekdot yang belum
terkonfirmasi menyatakan bahwa istilah “sistem Harvard” diperkenalkan oleh
pendatang dari Inggris ke perpustakaan Harvard University, yang terkesan dengan
sistem kutipan itu, dan menamainya “sistem Harvard” saat kembali ke Inggris.
Ciri yang aneh dari ‘sistem Harvard’ adalah bahwa menurut pustakawan
Harvard sendiri, “Sistem Harvard adalah suatu kesalahan penamaan (Bourneuf n.d.)”. Di Inggris
dan negara-negara persemakmuran, sebelumnya disebut persemakmuran Inggris, nama
‘sistem Harvard’ banyak digunakan, tapi tidak di universitas yang dijadikan
nama sistem tersebut. Pernah dikatakan oleh profesor di Harvard bahwa,
“(Sistem) itu seperti apa yang kita sebut Sistem Ilmu Sosial”.
2.Penggunaan
Sistem Harvard digunakan terutama dalam ilmu sosial, dengan versi
pertama dari tuntunan gaya APA yang sudah diterbitkan pada tahun 1929 (Roediger 2004).
Jenis penulisan referensi yang sama, dikenal beragam seperti
nomor-penulis, urutan-kutipan, atau Sistem Vancouver, telah
digunakan oleh jurnal medis Inggris dan Badan Editor Biologi Amerika Serikat
(sekarang Badan Editor Ilmiah). Sarjana dalam bidang seni dan sastra secara
tradisional lebih menyukai sistem “documentary-note“. Selama tahun
1980an, kemudahan penulisan referensi mulai mengalahkan tradisi dan kutipan
dalam teks mulai muncul dalam bidang sastra, dalam Chicago Manual of
Style dan MLA Handbook. Dalam dekade-dekade terakhir,
kebanyakan organisasi sarjana dan profesional telah mengadopsi sistem penulisan
referensi Harvard.
3.Cara
pengutipan
Struktur kutipan dalam sistem penulisan referensi Harvard adalah nama
penulis, tahun penerbitan, dan rentang nomor halaman, dalam kurung, seperti
diilustrasikan dalam contoh Smith sedikit di bawah bagian teratas artikel ini.
a.
Nomor halaman dihilangkan bila seluruh tulisan
dikutip. Nama penulis dihilangkan bila sudah ada dalam teks. Sehingga akan
ditulis: “Jones (2001) merevolusi bidang bedah trauma.”
b.
Dua atau tiga penulis dikutip dengan
menggunakan kata “dan” atau tanda “&”: (Deane, Smith, dan Jones, 1991) atau
(Deane, Smith & Jones, 1991). Enam atau lebih penulis dikutip menggunakanet
al. (Deane et al. 1992).
c.
Tahun yang tidak diketahui dikutip
sebagai no date (Deane n.d.). Rujukan pada cetak ulang dikutip
dengan tahun publikasi asli di dalam kurung siku(Marx [1867] 1967, p. 90).
d.
Bila seorang penulis menerbitkan dua buku di
tahun 2005, tahun dari buku pertama (dalam urutan abjad dari rujukan) dikutip
sebagai 2005a, dan yang kedua sebagai 2005b.
e.
Kutipan ditempatkan di tempat yang cocok, di
tengah atau di akhir kalimat. Bila di akhir kalimat, ditempatkan sebelum titik,
tapi untuk seluruh blok kutipan ditempatkan segera setelah titik di akhir blok
karena catatan kutipan itu bukan bagian dari kutipan itu sendiri.
f.
Kutipan lengkap disediakan dalam urutan
berdasar abjad di bagian setelah teks, biasanya ditandai sebagai “Referensi”,
“Daftar rujukan”, atau “Daftar acuan.” Perbedaannya dengan daftar pustaka atau
bibliografi adalah bahwa daftar pustaka dan bibbiografi bisa menyertakan
tulisan yang tidak dikutip secara langsung dalam teks.
g.
Seluruh kutipan menggunakan font yang sama
dengan teks utama.
h.
Bila mengutip sumber dari internet, juga perlu
menyediakan nama dan tempat dari sponsor sumber, tanggal mengakses, keseluruhan
URL atau hanya rincian situs utama, sebagai tambahan informasi tentang
penulis/editor, tahun terbit, dan judul dokumen. Sumber kutipan juga lebih
disukai bila ditandai dengan kurung siku sebagai [internet] atau [online] untuk
menekankan bahwa ini adalah versi tidak tercetak.
Contoh
Contoh dari rujukan buku adalah:
Ø
Smith, J. (2005a). Harvard Referencing.
London: Jolly Good Publishing.
Ø
Smith, J. (2005b). Dutch Citing
Practices. The Hague: Holland Research Foundation.
Dalam menuliskan kota tempat terbit, kota yang telah dikenal secara
internasional (seperti London atau New York) dikutip hanya kotanya saja. Bila
kotanya kurang dikenal secara internasional, negaranya (atau provinsi untuk
Indonesia) juga disertakan.
Contoh dari rujukan jurnal adalah:
Ø Smith, John
Maynard. (1998). The origin of altruism. Nature 393: 639–40.
Artikel surat kabar biasanya dikutip dalam teks
tapi dihilangkan dalam bagian “Daftar rujukan”. Contoh pengutipan surat kabar
formal adalah:
Ø
Bowcott, O. (2005, 18 October). “Protests halt online auction to shoot stag”, The Guardian. Diakses 7 Februari 2006.
Bila publikasinya offline:
Ø Bowcott, O. (18
Oktober 2005). Protests halt online auction to shoot stag. The Guardian.
4.Catatan isi
Suatu catatan isi umumnya berisi informasi dan penjelasan yang tidak
masuk ke dalam teks utamanya sendiri, tapi berguna untuk memberikan penjelasan
tambahan tentang informasi dalam teks atau informasi yang dirujuk. Catatan isi
umumnya diberikan sebagai catatan kaki atau catatan akhir. Catatan isi ini bisa
mengandung sistem penulisan referensi Harvard, seperti halnya teks utama.
5.Pro dan kontra dengan sistem penulisan
referensi lain
a. Pro
Ø Kelebihan utama
dari sistem penulisan referensi Harvard adalah bahwa seorang pembaca yang
mengenal bidang itu besar kemungkinan akan dapat mengenali kutipan itu tanpa
perlu melihat bagian daftar rujukan.
Ø Kelebihan lain
adalah bahwa bila referensi yang sama dikutip lebih dari satu kali, bahkan
pembaca biasa yang tidak mengenal penulis akan mengingat namanya. Bila banyak
kutipan dalam teks untuk halaman berbeda dari sumber yang sama digunakan,
sistem penulisan referensi Harvard dapat menjadikannya lebih sederhana bagi
pembaca dibanding harus bolak-balik ke catatan kaki dan catatan akhir penuh
dengan kutipan “ibid”.
Ø Dengan sistem
penulisan referensi Harvard, tidak ada kesukaran pemberian ulang nomor bila
kutipan dalam teks diubah, yang akan menjadi momok dari sistem catatan akhir
bernomor bila dikatakan bahwa kutipan pertama tidak pernah muncul dalam urutan
penomoran. (Perangkat lunak manajemen penulisan referensi bisa mengotomasi
aspek sistem penomoran ini [seperti sistem catatan akhir Microsoft Word]; tapi banyak
orang yang tidak memilikinya atau tidak bisa menggunakannya). Sistem penulisan
referensi Harvard menghilangkan masalah penomoran ulang ini.
Ø
Penulisan referensi sistem penulis-tanggal
bekerja baik saat dikombinasikan dengan catatan kaki substantif. Bila catatan
kaki digunakan dengan catatan akhir, diperlukan dua sistem yang berbeda dalam
penandaan catatan: biasanya nomor untuk kutipan sumber, dan simbol lain,
seperti tanda bintang dan salib, untuk catatan substantif. Pendekatan demikian
akan menyulitkan dalam keadaan bagimanapun; untuk materi yang tidak bernomor
halaman akan menghasilkan dua rangkaian paralel catatan akhir, yang dapat
memusingkan pembaca. Penggunaan sistem penulis-tanggal untuk sumber kutipan
dapat menghindarkan masalah ini(Chicago Manual of Style 2003, 16.63–16.64).
b. Kontra
Ø Kekurangan
utama dari sistem penulisan referensi Harvard adalah bahwa sistem ini memakan tempat.
Ø Aturan dapat
menjadi rumit atau tidak jelas bagi referensi non-akademik, khususnya bila
penulis pribadi tidak diketahui, seperti dalam dokumen atau standar masalah
pemerintahan.
Ø Bila menghapus
kalimat yang dikutip, editor harus mengecek bagian daftar rujukan, untuk
melihat kalau-kalau referensi itu digunakan di tempat lain dalam artikel, dan
bila tidak, menghapus referensi itu. Hal tersebut menjadi pekerjaan manual yang
rumit, sehingga artikel yang menggunakan sistem penulisan referensi Harvard dapat
berakhir dengan referensi yang sebetulnya tidak digunakan dalam artikel.
Ø Sistem ini
mungkin tidak dikenal atau mengganggu bagi pembaca umum, yang tidak terbiasa
dengan artikel jurnal. Bagaimanapun, adalah mudah untuk mengabaikan kutipan
dalam kurung, bila pembaca tidak yakin maknanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar