Jumat, 14 Juni 2013

sistem harvard style


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Penjelasan Singkat tentang penulisan sebuah karya ilmiyah
      Dalam penulisan sebuah karya ilmiah, tidak pernah lepas dari penulisan daftar pustaka. Daftar pustaka merupkan informasi mengenai sumber referensi yang digunakan dalam penulisan sebuah karya ilmiah. Tujuan dari penulisan sebuah Daftar pustaka antara lain :
  1. Sebagai bentuk penghargaan atas pikiran atau pendapat orang lain yang dikutip dalam karya ilmiah tersebut.
  2. Sebagai rujukan apabila pembaca karya ilmiah akan melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap hal-hal yang dikutip dalam karya ilmiah tersebut.
Secara umum, unsur-unsur yang dibutuhkan dalam menulis suatu daftar pustaka antara lain :
  1. Nama Pengarang
  2. Tahun penerbitan
  3. Judul
  4. Penerbit
  5. Kota tempat terbit
  6. URL (apabila sumber referensi dikutip dari artikel di internet.
Apabila kita lihat dalam berbagai karya ilmiah, terdapat beraneka ragam bentuk dan susunan daftar pustaka. Dalam dunia internasionalpun telah banyak standar-standar penulisan daftar pustaka, diantaranya model IEEE, LMA, Harvard, dan lain lain.
Di sini kita akan melihat salah satu contoh penulisan daftar pustaka menggunakan Standard Harvard, contoh-contoh yang akan diberikan masing-masing bentuk penulisan daftar pustaka yang bersumber dari  buku dan internet.





BAB II
PEMBAHASAN

1.Asal Mula
       Menurut makalah tahun 1896 tentang bibliografi oleh Charles Sedgwick Minot dari Harvard Medical School, asal mula dari sistem penulisan referensi Harvard adalah dari makalah karya Edward Laurens Mark, Hersey profesor anatomi dan direktur laboratorium zoologi di Harvard University, yang mungkin menyalinnya dari sistem katalog yang digunakan pada saat itu sampai sekarang oleh perpustakaan Musium Zoologi Komparatif Harvard. Di tahun 1881, Mark menulis makalah tentang kelahiran embrio siput taman, yang menyertakan kutipan jenis penulis-tanggal dalam kurung di halaman 194, contoh pertama dari referensi demikian (Mark 1881, p.194). Sampai saat itu, menurut Eli Chernin yang menulis dalam British Medical Journal, referensi muncul dalam gaya yang tidak konsisten dalam catatan kaki, yang dirujuk dalam teks menggunakan beragam simbol pencetak, termasuk tanda bintang dan tanda salib.
                     Chernin mencatat bahwa suatu tulisan penghargaan (festschrift) di tahun 1903 didedikasikan pada Mark oleh 140 mahasiswa, termasuk Theodore Roosevelt, mengkonfirmasikan bahwa penulisan referensi sistem Harvard dimunculkan oleh Mark. Tulisan tersebut memberikan penghormatan pada makalah Mark tahun 1881, tulisan yang “memperkenalkan pada zoologi kutipan yang lengkap dan akurat serta metoda yang menyenangkan dan seragam untuk penulisan referensi dari teks ke bibliografi.”
                    Menurut catatan editorial dalam British Medical Journal tahun 1945, anekdot yang belum terkonfirmasi menyatakan bahwa istilah “sistem Harvard” diperkenalkan oleh pendatang dari Inggris ke perpustakaan Harvard University, yang terkesan dengan sistem kutipan itu, dan menamainya “sistem Harvard” saat kembali ke Inggris.
       Ciri yang aneh dari ‘sistem Harvard’ adalah bahwa menurut pustakawan Harvard sendiri, “Sistem Harvard adalah suatu kesalahan penamaan (Bourneuf n.d.)”. Di Inggris dan negara-negara persemakmuran, sebelumnya disebut persemakmuran Inggris, nama ‘sistem Harvard’ banyak digunakan, tapi tidak di universitas yang dijadikan nama sistem tersebut. Pernah dikatakan oleh profesor di Harvard bahwa, “(Sistem) itu seperti apa yang kita sebut Sistem Ilmu Sosial”.

2.Penggunaan
       Sistem Harvard digunakan terutama dalam ilmu sosial, dengan versi pertama dari tuntunan gaya APA yang sudah diterbitkan pada tahun 1929 (Roediger 2004).
       Jenis penulisan referensi yang sama, dikenal beragam seperti nomor-penulis, urutan-kutipan, atau Sistem Vancouver, telah digunakan oleh jurnal medis Inggris dan Badan Editor Biologi Amerika Serikat (sekarang Badan Editor Ilmiah). Sarjana dalam bidang seni dan sastra secara tradisional lebih menyukai sistem “documentary-note“. Selama tahun 1980an, kemudahan penulisan referensi mulai mengalahkan tradisi dan kutipan dalam teks mulai muncul dalam bidang sastra, dalam Chicago Manual of Style dan MLA Handbook. Dalam dekade-dekade terakhir, kebanyakan organisasi sarjana dan profesional telah mengadopsi sistem penulisan referensi Harvard.
3.Cara pengutipan
        Struktur kutipan dalam sistem penulisan referensi Harvard adalah nama penulis, tahun penerbitan, dan rentang nomor halaman, dalam kurung, seperti diilustrasikan dalam contoh Smith sedikit di bawah bagian teratas artikel ini.
a.       Nomor halaman dihilangkan bila seluruh tulisan dikutip. Nama penulis dihilangkan bila sudah ada dalam teks. Sehingga akan ditulis: “Jones (2001) merevolusi bidang bedah trauma.”
b.      Dua atau tiga penulis dikutip dengan menggunakan kata “dan” atau tanda “&”: (Deane, Smith, dan Jones, 1991) atau (Deane, Smith & Jones, 1991). Enam atau lebih penulis dikutip menggunakanet al. (Deane et al. 1992).
c.       Tahun yang tidak diketahui dikutip sebagai no date (Deane n.d.). Rujukan pada cetak ulang dikutip dengan tahun publikasi asli di dalam kurung siku(Marx [1867] 1967, p. 90).
d.      Bila seorang penulis menerbitkan dua buku di tahun 2005, tahun dari buku pertama (dalam urutan abjad dari rujukan) dikutip sebagai 2005a, dan yang kedua sebagai 2005b.
e.       Kutipan ditempatkan di tempat yang cocok, di tengah atau di akhir kalimat. Bila di akhir kalimat, ditempatkan sebelum titik, tapi untuk seluruh blok kutipan ditempatkan segera setelah titik di akhir blok karena catatan kutipan itu bukan bagian dari kutipan itu sendiri.
f.       Kutipan lengkap disediakan dalam urutan berdasar abjad di bagian setelah teks, biasanya ditandai sebagai “Referensi”, “Daftar rujukan”, atau “Daftar acuan.” Perbedaannya dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah bahwa daftar pustaka dan bibbiografi bisa menyertakan tulisan yang tidak dikutip secara langsung dalam teks.
g.      Seluruh kutipan menggunakan font yang sama dengan teks utama.
h.      Bila mengutip sumber dari internet, juga perlu menyediakan nama dan tempat dari sponsor sumber, tanggal mengakses, keseluruhan URL atau hanya rincian situs utama, sebagai tambahan informasi tentang penulis/editor, tahun terbit, dan judul dokumen. Sumber kutipan juga lebih disukai bila ditandai dengan kurung siku sebagai [internet] atau [online] untuk menekankan bahwa ini adalah versi tidak tercetak.
Contoh
     Contoh dari rujukan buku adalah:
Ø  Smith, J. (2005a). Harvard Referencing. London: Jolly Good Publishing.
Ø  Smith, J. (2005b). Dutch Citing Practices. The Hague: Holland Research Foundation.
     Dalam menuliskan kota tempat terbit, kota yang telah dikenal secara internasional (seperti London atau New York) dikutip hanya kotanya saja. Bila kotanya kurang dikenal secara internasional, negaranya (atau provinsi untuk Indonesia) juga disertakan.
Contoh dari rujukan jurnal adalah:
Ø  Smith, John Maynard. (1998). The origin of altruism. Nature 393: 639–40.
Artikel surat kabar biasanya dikutip dalam teks tapi dihilangkan dalam bagian “Daftar rujukan”. Contoh pengutipan surat kabar formal adalah:
Ø  Bowcott, O. (2005, 18 October). “Protests halt online auction to shoot stag”The Guardian. Diakses 7 Februari 2006.
Bila publikasinya offline:
Ø  Bowcott, O. (18 Oktober 2005). Protests halt online auction to shoot stag. The Guardian.


            4.Catatan isi
                 Suatu catatan isi umumnya berisi informasi dan penjelasan yang tidak masuk ke dalam teks utamanya sendiri, tapi berguna untuk memberikan penjelasan tambahan tentang informasi dalam teks atau informasi yang dirujuk. Catatan isi umumnya diberikan sebagai catatan kaki atau catatan akhir. Catatan isi ini bisa mengandung sistem penulisan referensi Harvard, seperti halnya teks utama.
5.Pro dan kontra dengan sistem penulisan referensi lain
a. Pro
Ø  Kelebihan utama dari sistem penulisan referensi Harvard adalah bahwa seorang pembaca yang mengenal bidang itu besar kemungkinan akan dapat mengenali kutipan itu tanpa perlu melihat bagian daftar rujukan.
Ø  Kelebihan lain adalah bahwa bila referensi yang sama dikutip lebih dari satu kali, bahkan pembaca biasa yang tidak mengenal penulis akan mengingat namanya. Bila banyak kutipan dalam teks untuk halaman berbeda dari sumber yang sama digunakan, sistem penulisan referensi Harvard dapat menjadikannya lebih sederhana bagi pembaca dibanding harus bolak-balik ke catatan kaki dan catatan akhir penuh dengan kutipan “ibid”.
Ø  Dengan sistem penulisan referensi Harvard, tidak ada kesukaran pemberian ulang nomor bila kutipan dalam teks diubah, yang akan menjadi momok dari sistem catatan akhir bernomor bila dikatakan bahwa kutipan pertama tidak pernah muncul dalam urutan penomoran. (Perangkat lunak manajemen penulisan referensi bisa mengotomasi aspek sistem penomoran ini [seperti sistem catatan akhir Microsoft Word]; tapi banyak orang yang tidak memilikinya atau tidak bisa menggunakannya). Sistem penulisan referensi Harvard menghilangkan masalah penomoran ulang ini.
Ø  Penulisan referensi sistem penulis-tanggal bekerja baik saat dikombinasikan dengan catatan kaki substantif. Bila catatan kaki digunakan dengan catatan akhir, diperlukan dua sistem yang berbeda dalam penandaan catatan: biasanya nomor untuk kutipan sumber, dan simbol lain, seperti tanda bintang dan salib, untuk catatan substantif. Pendekatan demikian akan menyulitkan dalam keadaan bagimanapun; untuk materi yang tidak bernomor halaman akan menghasilkan dua rangkaian paralel catatan akhir, yang dapat memusingkan pembaca. Penggunaan sistem penulis-tanggal untuk sumber kutipan dapat menghindarkan masalah ini(Chicago Manual of Style 2003, 16.63–16.64).
b. Kontra
Ø  Kekurangan utama dari sistem penulisan referensi Harvard adalah bahwa sistem ini memakan tempat.
Ø  Aturan dapat menjadi rumit atau tidak jelas bagi referensi non-akademik, khususnya bila penulis pribadi tidak diketahui, seperti dalam dokumen atau standar masalah pemerintahan.
Ø  Bila menghapus kalimat yang dikutip, editor harus mengecek bagian daftar rujukan, untuk melihat kalau-kalau referensi itu digunakan di tempat lain dalam artikel, dan bila tidak, menghapus referensi itu. Hal tersebut menjadi pekerjaan manual yang rumit, sehingga artikel yang menggunakan sistem penulisan referensi Harvard dapat berakhir dengan referensi yang sebetulnya tidak digunakan dalam artikel.
Ø  Sistem ini mungkin tidak dikenal atau mengganggu bagi pembaca umum, yang tidak terbiasa dengan artikel jurnal. Bagaimanapun, adalah mudah untuk mengabaikan kutipan dalam kurung, bila pembaca tidak yakin maknanya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar